(
Renungan November 2014 )
Kedua
kata tersebut adalah ibarat kedua sisi mata uang, keduanya saling terkait dan
merupakan “sebab akibat”. Fikiran manusia akan mempengaruhi ucapannya secara
lisan dan selanjutnya akan bertindak sejalan dengan apa yang difikirkan dan
diucapkan, dan begitupun sebaliknya, tindakan seseorang sangat dipengaruhi oleh
fikiran manusia itu sendiri. Orang yang memikirkan sesuatu secara terus menerus
dan berulang-ulang maka lama-kelamaan akan terpola dalam memori otaknya dan
membentuk persepsi orang tersebut yang ada di dalam pikirannya sendiri. Fikiran
yang sudah terpola dan membentuk persepsi terhadap sesuatu akan mendorong
tindakan orang tersebut pada suatu tindakan.
Orang
yang cenderung selalu berfikir “negative” seperti selalu mengeluh, mengumpat,
merasa tidak puas, merasa dirinya bersalah, merasa dirinya lemah, merasa
dirinya tidak mampu dan lain-lain, maka ucapannya selalu keluhan, umpatan, dan
cemoohan, sehingga tindakannya pun cenderung malas, membicarakan orang lain,
menganggap orang lain tidak benar, dan minder karena dihantui rasa takut salah
jika bertindak atau berbuat sesuatu. Demikian pula sebaliknya, orang yang
selalu berfikir “posisit” akan mengucapkan hal-hal yang baik-baik dan cenderung
akan bertindak mengikuti hati nurani. Sebagai contoh ; orang yang selalu
berfikir “saya pasti bisa” (berfikir posisitif), maka orang tersebut selalu
mengatakan kepada orang lain bahwa itu hal mudah, pasti kita bisa mengerjakan,
jangan menyerah sebelum mencoba dan kata-kata positif yang lain. Apa yang dia
fikirkan dan apa yang selalu dia ucapkan akan mendorong dirinya untuk bertindak
dan melakukan atau paling tidak mencoba untuk berbuat sesuatu dan mencari jalan
atau mencari cara untuk melakukan sesuatu.
Banyak
faktor yang mendorong orang untuk berfikir negative atau berfikir positive.
Beberapa faktor yang paling dominan mempengaruhi cara berfikit seseorang antara
lain adalah hal-hal seperti ; 1) latar belakang pendidikannya, 2) lingkungan
keluarganya, 3) lingkungan tempat bekerja.
1.
Faktor latar belakang pendidikan
Latar
belakang pendidikan seseorang dinilai turut berpengaruh terhadap cara berfikir
dan cara pandang seseorang terhadap sesuatu. Walaupun tidak bisa dipungkiri
bahwa tidak semua orang yang berpendidikan tinggi selalu berfikir yang
demikian, namun paling tidak orang yang memiliki latar pendidikan baik, akan
cenderung memiliki daya nalar yang baik pula. Dia akan selalu memikirkan akibat
dari apa yang diucapkan dan apa akibat dari tindakannya. Intinya adalah orang
yang berpendidikan baik akan berfikir sebelum bertindak dan tidak asal
berbicara dan bertindak, sehingga orang-orang yang demikian akan cenderung
lebih dewasa dan lebih bijaksana dalam berbicara dan bertindak (tidak
“sembrono”). Alhasil orang yang dewasa dan bijaksana dalam berbicara dan
bertindak cenderung akan bijaksana pula dalam pengambilan keputusan. Orang yang
demikian itu tidak “grusa grusu” dalam mengambil keputusan. Selalu
menimbang-nimbang akibat dari ucapan dan tindakannya itu. Orang yang demikian
sering juga disebut sebagai orang yang sudah matang dalam berfikir dan
bertindak sehingga sudah tidak diragukan lagi bila dijadikan sebagai tokoh
panutan dan teladan bagi kelompoknya.
Dalam
suatu kelompok baik kelompok kecil maupun dalam kelompok yang lebih besar, dari
tingkat bawah maupun sampai pada tingkat yang lebih tinggi, pasti ada tokoh
yang dapat dijadikan teladan atau panutan karena dinilai memiliki kecakapan
dalam berbicara dan bijaksana dalam bertindak, walaupun kadar kecakapan dan
kebijaksanaannya tentu berbeda disetiap tingkatan.
2.
Faktor lingkungan keluarga
Faktor
lain yang mempengaruhi cara berfikir (mindset) seseorang adalah factor
lingkungan keluarga. Seseorang yang berada pada lingkungan keluarga yang penuh
dengan tekanan ekonomi, kehidupan yang serba keras, atau seseorang yang berada
dalam lingkungan keluarga yang sangat disiplin, dan kehidupan yang serba
keteraturan, akan sangat berbeda dengan seseorang yang misalnya hidup di
lingkungan keluarga yang sederhana tetapi tetap menjaga adat istiadat dan sopan
santun dalam rumah tangga.
Orang
yang kebetulan hidup di lingkungan keluarga yang serba keras dengan tekanan
ekonomi, cenderung akan berfikir sebatas bagaimana memenuhi kebutuhan hidup
sehari hari. Hari ini makan apa, dan dapat diperoleh dimana serta bagaimana
cara memperolehnya.
Sementara
seseorang yang berada dalam lingkungan keluarga yang mengutamakan kedisiplinan
dan keteraturan akan cenderung berfikit lebih terstruktur dan relative patuh
terhadap aturan. Lain halnya dengan orang berada dalam lingkungan keluarga yang
mengutamakan adat istiadat dan sopan santun juga akan berdampak pada pola tindak
dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kondisi tertentu biasanya
seseorang yang sudah begitu mendarah daging dalam suasana kehidupan yang kental
dengan budaya dan adat istiadat, maka dalam pola pikiranya cenderung terpatron.
3.
Faktor lingkungan tempat kerja
Faktor
yang yang juga memberikan andil cukup besar dalam membentuk cara berfikir dan
bertindak adalah faktor bagaimana kondisi dan situasi lingkungan tempat
bekerjanya. Hal ini cukup beralasan karena selama 24 jam sehari semalam mungkin
sebagian besar dari kita berada di lingkungan tempat bekerja (minimal -/+ 8 jam
setiap hari). Cara berfikir seseorang yang berada di lingkungan kerja yang
nyaman dengan gaji yang lumayan dengan pengembangan karier yang pasti cenderung
akan membuat orang tersebut berfikir bagaimana mempertahankan kondisi ini
(status quo). Berbeda dengan orang yang bekerja dalam situasi yang tidak pasti,
karier yang tidak jelas, gaji yang rendah, dan lain-lain. Banyak yang
berpengaruh di sini, seperti kondisi sarana dan prasanara kantor, rekan-rekan
sekerja, pola kepemimpinan, insentif-insentif, kepastian dalam karier, dan
lain-lain.
Jadi
pikiran dan tindakan seseorang dipengaruhi oleh hal-hal yang sudah disebutkan
di atas. Sekarang bagi anda yang ingin mengetahui pola perilaku dan tindakan
anda cobalah merenung dan mengingat ingat. Bagaimana latar belakang pendidikan
anda, bagaimana kondisi lingkungan keluarga anda dan bagaimana lingkungan
tempat anda bekerja sekarang.
Semoga
bermanfaat
Zufar
Puja